Quantcast
Channel: Komentar untuk KabarNet
Viewing all articles
Browse latest Browse all 30460

Komentar di Hadirilah!.. Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW oleh A.W.

$
0
0

SANGGAHAN BAGI IKHWAN YANG ANTI MAULID:

MASALAH PENDAPAT IBNU TAIMIYAH (4):

Saya sangat menyarankan kepada ikhwan yang menanggapi pendapat Ibnu Taimiyah agar:

1- berhujah dengan merujuk ke tulisan beliau dalam kitab ‘yang asli’ dan “terjemahan yang tidak diselewengkan” agar anda sekalian tidak tertipu.

2- agar merujuk ke kitab aslinya yang berbahasa arab, bukan hasil copas dari ribuan blog.

3- agar membaca kitab asli Ibnu Taimiyah yang berbahasa Arab dengan TELITI (kata demi kata, huruf demi huruf, jangan ada yang terlewatkan). Karena dalam bahasa Arab, satu titik saja terlewatkan bisa merubah makna dan pengertiannya.

Dalam halaman kitab beliau Iqtdha’ As-Sirat Al-Mustaqim SECARA JELAS IBN TAIMIYAH MENYATAKAN BAHWA PERINGATAN MAULID BUKANLAH BID’AH. Berikut teksnya :

وكذلك ما يحدثه بعض الناس ، إما مضاهاة للنصارى في ميلاد عيسى عليه السلام ، وإما محبة للنبي صلى الله عليه وسلم ، وتعظيمًا . والله قد يثيبهم على هذه المحبة والاجتهاد ، لا على البدع- من اتخاذ مولد النبي صلى الله عليه وسلم عيدًا

“Begitu pula praktek yang diada-adakan oleh sebagian manusia, Adakalanya karena hanya meniru orang-orang Nasrani sehubungan dengan kelahiran Nabi Isa–‘Alaihis Salam– dan adakalanya karena cinta dan mengagungkan Rasulullah SAW, Terkadang Allah memberikan pahala karena kecintaan mereka kepada Rasulullah—Shallallâhu alaihi wasallam dan atas ijtihad mereka ini, bukan atas bid’ahnya dengan menjadikan hari kelahiran Nabi “””SEBAGAI HARI RAYA””” ”

Kata terakhir dala tulisan beliau yaitu kata (عيدًا ‘IIDAN) (seperti kata ‘Ied saat kita mengatakan ‘Ied’ Al-Fitri dan “Ied” Al-Ad’ha), maknanya yang benar adalah “””SEBAGAI HARI RAYA”””
Jadi dalam pendapatnya itu Ibn Taimiyah secara jelas menyatakan di atas bahwa –>yang menjadikan bid’ah<– adalah ketika menjadikan kelahiran Nabi “SEBAGAI HARI RAYA”,, dan ‘bukan’ peringatan maulid yang berisi kecintaan dan pengagungan terhadap Rasulullah dengan cara bershalawat, membaca sejarah hidup beliau untuk dijadikan suri tauladan, bershodaqoh, dan amalan-amalan baik lainnya. Oleh karena itu di halaman selanjutnya Ibn Taimiyah menyatakan :
فتعظيم المولد، واتخاذه موسماً، قد يفعله بعض الناس، ويكون له فيه أجر عظيم لحسن قصده، وتعظيمه لرسول الله صلى الله عليه وسلم

“Adapun mengagungkan maulid dan menjadikannya acara rutinan, segolongan orang terkadang melakukannya. Dan mereka MENDAPATKAN PAHALA YANG BESAR karena tujuan baik dan pengagungannya kepada Rasulullah SAW “. Titik.

Sangat jelas sekali Ibn Taimiyah menyatakan bahwa mengagungkan maulid bahkan menjadikannya sebagai rutinan bukanlah bid’ah dan bahkan bisa mendatangkan pahala yang besar. Sehingga bukanlah termasuk اخف الضررين (mengambil bahaya yang paling ringan). Apabila dikatakan bid’ah yang sesat, maka adakah kesesatan yang mendatangkan pahala ?

Selanjutnya, pernyataan Ibn Taimiyah adalah adab dalam amar ma’ruf nahi munkar. Dalam hal Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ibn Taimiyah mengajarkan jika anda melihat suatu kemunkaran terjadi dalam sebuah peringatan Maulid Nabi SAW, maka BUKAN peringatan maulidnya yang anda cegah, tapi arahkanlah peringatan maulid itu kepada apa yang tidak bertentangan dengan syari’at. Gambarannya: Ada orang yang ingin merayakan ulang tahun. Kalau dalam memperingati ulang tahun itu ada acara yang tidak islami seperti dansa dansi dan hura hura, bercampurnya lelaki dan perempuan, dsb, maka jangan Acara Ulang Tahunnya yang dicegah, tapi arahkanlah acara ulang tahun itu dengan mengisinya dengan hal-hal yang islami semisal membaca Al-Qur’an, berdzikir, memberi shodaqoh kepada fakir miskin, atau ibadah lainnya. Inilah tindakan bijaksana yang dikemukakan Ibn Taimiyah dalam mengajak orang menuju kebaikan, bukannya menvonis maulid sebagai bid’ah seperti ulama-ulama yang suka merujuk kepada pendapat beliau.

Disamping itu, janganlah menampilkan pendapat ulama yang dari awal sudah antipati dengan peringatan maulid, karena kalau saya tampilkan pendapat ulama yang setuju dengan peringatan maulid, bisa-bisa mencapai ribuan, bahkan jutaan, ulama’ dari seluruh dunia.

Wallahu a’lam bissowaab.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 30460

Trending Articles