Quantcast
Channel: Komentar untuk KabarNet
Viewing all articles
Browse latest Browse all 30460

Komentar di Islam vs Ahmadiyah oleh Sofyan Syarif

$
0
0

Pada awal abad ke-14 Hijriah, Allah telah mengutus HMG Ahmad (Pendiri Jemaat Ahmadiyah) as sebagai Khalifah Allah (An-Nur 24:56), Imam Mahdi (Al Jumu’ah 62:4 & Ash-Shaf 61:7), Masih Mau’ud (Az-Zukhruf 43:58) dan Nabi Ummati (An-Nisa 4:70) dalam rangka memenuhi janji-Nya kepada orang-orang Islam yang beriman dan beramal shaleh (An-Nur 24:56).

Jadi, hanya orang-orang Islam yang beriman dan beramal shaleh saja yang taat kepada perintah Allah (An-Nisa 4:60 & 65) dan perintah Rasulullah saw (HR Sunan Ibnu Majah/Sunan Abu Daud) yang mengakui dan menyukuri Nikmat Allah, lalu mendapat hidayah dan taufik-Nya untuk bai’at kepada Khalifah Allah, Al Mahdi.

Jika orang-orang Islam yang tidak beriman dan tidak beramal shaleh, lalu tidak mengakui dan/atau mengingkari HMG Ahmad as sebagai Khalifah Allah, Imam Mahdi, Masih Mau’ud dan Nabi Ummati, serta tidak mau mentaati perintah Allah (An-Nisa 4:60 & 65) dan perintah Rasulullah saw, tidak apa-apa, karena tidak ada paksaan dalam agama Islam. Sesungguhnya jalan yang benar itu nyata benar bedanya dari jalan yang salah/sesat (Al Baqarah 2:257).

Tetapi, janganlah menjadi orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, seperti para ulama Pakistan, contohnya: Abul ‘Ala Al-Maududi, penulis Mahiyal Qadiyaniyah, karena Allah Taala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka itu termasuk orang-orang yang sangat hina. Allah telah menetapkan, “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti akan menang. Sesungguhnya, Allah itu Maha-kuat, Maha-perkasa.” (Al Mujadalah 58:21-22).

The choice is yours, and there is no compulsion in the matters of religion, but obedience to Allah and His Messengers.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 30460

Trending Articles