Koemn 71 =>
Sofyan Syarif berkata
18/01/2012 pada 14:40
@ Gimananeh,
Sebagai orang Islam, tentu kita mendirikan shalat, setidaknya lima kali shalat fardhu dalam sehari, bukan? Jumlah raka’at dalam shalat lima waktu fardhu itu adalah 17 rakaat, dan setiap rakaat kita berdoa: “Tunjukillah/bimbinglah kami kepada jalan yang lurus. Jalan orang-orang yang Nikmat Engkau telah dianugerahkan atas mereka, bukan atas mereka yang dimurkai dan bukan pula yang sesat” (Al Fatihah 1:6-7). Kemudian di dalam Al Quran, Allah menjawab doa kita bahwa tentu saja Allah akan membimbing engkau kepada jalan yang lurus dan Dia akan menganugerahkan Nikmat-Nya kepada orang-orang yang taat kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya saw:
“Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul ini (Nabi Muhammad saw), maka mereka akan termasuk di antara orang-orang yang Nikmat Allah akan Dia anugerahkan atas mereka, yakni nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid, dan orang-orang shaleh.” (An-Nisa 4:70).
Dengan demikian, maka umat Islam yang dawam mendirikan shalat dengan khusyuk senantiasa berdoa agar:
(1) Ditunjukkan/dibimbing Allah kepada jalan yang lurus.
(2) Jalan lurus itu adalah jalan orang-orang yang Nikmat Allah telah dianugerahkan atas mereka.
(3) Nikmat Allah itu adalah nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid dan orang-orang shaleh.
Jika Nikmat Allah (nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid dan orang-orang shaleh) itu masih terbuka bagi orang-orang Islam yang taat kepada Allah dan Nabi Muhammad saw, kenapa kita tidak mensyukurinya? Bukan menolaknya.
____
Baguslah bung Sofyan Syarif jika anda sebagai seorang Ahmadiah MAU MENGAKUI ADANYA PERBEDAAN PENAFSIRAN surat An-Nisa ayat 70 dengan Islam pada umumnya. Itu namanya anda jentleman. Soal mana yang ingin diikuti oleh para pembaca situs Kobarnet ini kita serahkan saja kepada kecerdasan dan kemerdekaan para pembaca untuk memilihnya mau yang percaya :
Islam :
Jika taat kepada Allah dan rasul-Nya, maka BERPELUANG HIDUP BERSAMA para nabi, shidiq-2, syahid-2 dan saleh-2 DITEMPAT YANG PENUH DENGAN ANUGERAH KENIKMATAN yang dijanjikan Allah SWT.
Ahmadiyah :
Jika taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka berpeluang mendapat kenikmatan yang diterima oleh para nabi-2, shidiq-2, syahid-2 dan saleh-2, TERMASUK MEMPEROLEH STATUS MEREKA : NABI, SHIDIQ dan SYAHID.
PERTANYAAN BUAT AHMADIYAH :
Pertama :
Jika ada seseorang yang rajin beribadah (taat kepada Allah dan rasul-Nya), tapi tidak pernah menerima wahyu apapun termasuk wahyu tentang pengangkatan dirinya sebagai nabi dari Allah, maka apakah ia tetap berpeluang menjadi seorang (diangkat sebagai) nabi ?
Kedua :
Jika ada seseorang yang rajin beribadah (taat kepada Allah dan rasul-Nya), tapi tidak percaya dengan berita-2 yang benar (kebenaran) yang disampaikan kepadanya, apakah ia tetap berpeluang menjadi seorang Shidiq ?
Ketiga :
Jika ada seseorang yang rajin beribadah (taat kepada Allah dan rasul-Nya), tapi tidak pernah mengalami mati syahid dimanapun di dunia, apakah ia tetap berpeluang menjadi seorang syahid ?
Silahkan anda jawab menurut keyakinan anda tersebut sebagai seorang Ahmadiyah.
Terima kasih.