Benar bahwa miras -sedikitnya- penyebab beberapa kasus kriminalitas ditengah-tengah masyrakat. Lalu bagaimana dengang kepercayaan yg menimbulkan atau bahkan menganjurkan kebencian-kebencian atau pembunuhan bagi pihak lain? Bagaimana dengan mereka yg telah melakukan serangkaian pengeboman-pengeboman bunuh diri yg menewaskan ribuan manusia, apaka kepercayaan tersebut boleh terus hidup? Berapa banyak orang melakukan tindakan brutal semacam penembakan-penembakan maupun bom bunuh diri massal di tengah-tengah masyrakat sipil karena “mabuk miras”? Lalu berbagai rangkaian pembunuhan serta pemboman dilakukan oleh mereka yg “mabuk agama” dibiarkan saja? Bisakah kita bisa berpikir kritis tanpa batas, tanpa standar ganda?
↧