Quantcast
Channel: Komentar untuk KabarNet
Viewing all articles
Browse latest Browse all 30460

Komentar di Jokowi, Sang Pemimpin Fenomenal Dambaan Rakyat oleh ALIEN

$
0
0

Menyoal kepemimpinan di tanah air.

Pemimpin itu kedudukan atau jabatan dan memimpin itu amanah atau kepercayaan.
Jadi pemimpin yang sedang memimpin adalah orang yang sedang dipercaya untuk mengemban amanah atau kepercayaan.

Siapa yang punya kedudukan atau yang memberikan amanah ?

Adalah mereka yang akan atau sedang dipimpin oleh calon atau sang pemimpin. Jadi diakhir jabatan seorang pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban oleh orang-2 yang dipimpinnya. Begitu juga dengan pemimpin rakyat di tingkat manapun, akan dimintai pertanggungjawaban oleh warga yang dipimpinnya, apakah RT, RW, Lurah, Camat, Bupati, Gubernur, Menteri, Presiden, DPR, DPA, MA, MK, Pemimpin BUMN dan BUMD, KPK, BPK dan lain-lainnya.

Itu baru pertanggungjawaban langsung di dunia, karena masih ada lagi bentuk pertanggungjawaban lain yang jauh lebih berat, yakni di alam akherat kelak. Siapa yang akan meminta pertanggungjawaban di akherat ?

Yakni Allah SWT (Tuhan Yang Maha Besar dan Pemilik seru sekalian alam)

Mengapa Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban khusus dari seorang pemimpin atau pengemban amanah di dunia ? Karena sejatinya, sebetulnya dan sebenarnya semua jabatan di dunia saat ini adalah milik Allah SWT yang dipercayakan lewat hamba-hamba-Nya untuk dijalankan dengan sebaik-baiknya. Lewat rakyat atau warga yang memilihnya.

Kesimpulannya seorang pemimpin di dunia akan dimintai dua pertanggungjawaban sekaligus, yakni di dunia oleh orang yang memilihnya dan diakherat oleh Allah SWT. Jadi jika kita bercita-cita atau berkeinginan untuk menjadi seorang pemimpin maka jangan cuma membayangkan yang enak-enaknya saja seperti : jabatan, kehormatan, sanjungan, fasilitas, gaji tinggi, wewenang dan sejuta embel-2 yang melekat pada suatu jabatan. Harus dan justru jauh lebih penting untuk diingat dari semua embel-2 jabatan di dunia itu adalah pertanggungjawaban kepada yang memberikan kepercayaan atau amanah, yakni rakyat dan Yang Maha Kuasa.

Bentuk pertanggungjawaban di dunia mungkin cuma sebatas dihargai atau diberhentikan belaka apakah dengan hormat atau tidak dengan hormat, tapi di akherat pertangungjawaban itu bisa jadi berupa pahala yang akan mengahnatrkannya ke surga atau dosa yang akan menghantarkannya ke dalam neraka jahanam. naudzubilahiminzalik.

Berhati-hatilah jadi pemimpin.
Ingatlah selalu pertanggungjawabanmu di dunia dan akherat.
Janganlah kau jadi lupa diri setelah memimpin.
Karena semuanya pasti akan kembali kepada yang empunya sesungguhnya, yakni Allah SWT.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 30460

Trending Articles