@Irfan
Terima kasih atas sarannya, mungkin yang anda maksud adalah kalangan umum yang heterogen (majemuk). Anda tidak salah jika mengatakan saya terlalu panjang lebar atau berlebihan hingga dikatakan melebihi ahli tafsir sekalipun. Namun bukan itu tujuan dari ulasan saya pada treat ini, melainkan mencoba menyuguhkan cara pandang berbeda dalam membaca makna apa yang sudah diterjemahkan dan ditafsirkan oleh para ahlinya. Jika anda menyimak satu per satu ulasan saya dari awal anda pasti akan melihat bahwa referensi terjemahan Al-Quran yang saya ajukan adalah sesuai dengan terjemahan umum atau sesuai dengan standar Depag RI. Cuma pada saat kita merenungkan dan memikirkan secara ilmiah makna yang terkandung di dalam setiap rangkaian kata-kata dari terjemahan para ahli itu sebetulnya kita menangkap banyak isyarat-2 besar yanmg selama ini jarang diungkapkan.
Contoh :
Ahli tafsir menterjemahkan surat Saba ayat 14 sbb :
Dan KAMI (TUNDUKKAN) ANGIN BAGI SULAIMAN, yang PERJALANANNYA DI WAKTU PAGI SAMA DENGAN PERJALANAN SEBULAN DAN PERJALANANNYA DI WAKTU SORE SAMA DENGAN PERJALANAN SEBULAN (PULA) dan Kami ALIRKAN CAIRAN TEMBAGA BAGINYA. Dan SEBAGIAN JIN ADA YANG BEKERJA DIHADAPANNYA (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.
Dari kata-2 yang dicetak tebal, maka jika kita tidak memikirkan dengan menggunakan keilmiahan dalam berfikir, maka kita bisa menangkap makna kata MENUNDUKKAN ANGIN di atas sebagai kemampuan Nabi Sulaiman AS menjinakkan angin sehingga mengikuti perintahnya untuk menerbangkan tubuhnya ke tempat-2 yang Beliau tuju bak Superman, bukankah begitu ? Padahal jika kita mau berfikir ilmiah sedikit, maka kita akan merasakan keanehan walaupun apapun yang Allah SWT kehendaki maka bisa saja terjadi. Secara ilmiah, makna Nabi Sulaiman AS menundukkan angin di sini adalah lebih masuk akal jika dimaksudkan sebagai kemampuan Nabi Sulaiman AS yang diberikan oleh Allah SWT untuk memahami hukum-2 fisika tentang aerodinamika (penerbangan) sehingga mampu membuat alat angkut (sejenis pesawat terbang) yang bisa terbang dan memiliki kemampuan terbang secepat sebulan perjalanan di waktu pagi atau sore, yang bisa kita artikan sebagai perbandingan antara 3 jam, yakni dari jam 6 pagi hingga menjelang siang atau jam 9 pagi. Dari perbandingan tersebut secara ilmiah kita bisa mengetahui bahwa kemampuan Nabi Sulaiman AS untuk berpindah tempat dengan menggunakan benda (pesawat) buatannya sebagai perbandingan antara 3 jam dengan 30 hari x 24 jam atau kurang lebih 240 kali kecepatan perjalanan normal. Jika kecepatan seekor kuda umumnya adalah 50 km perjam, maka kecepatan pesawat buatan Nabi Sulaiman AS mampu menembus kecepata 240 k 50 km per jam atau 12.000 km per jam.
Pertanyaan logisnya, kenapa saya cenderung mengatakan ke arah sejenis pesawat seperti jaman sekarang ?
Karena pada terjemahan ayat yang sama oleh ahli tafsir tersebut berbunyi :
“…. dan Kami ALIRKAN CAIRAN TEMBAGA BAGINYA. Dan SEBAGIAN JIN ADA YANG BEKERJA DIHADAPANNYA (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. ….”
Jadi ada isyarat pengkaitan tembaga atau sejenis unsur kimia yang memiliki sifat penghantar panas atau listrik yang baik, seperti yang kita lihat pada gulungan tembaga pada besi magnet atau dinamo masa kini. Jika gulungan tembaga itu berputar di sekeliling magnet akan menghasilkan energi listrik yang mampu menggerakan benda berbentuk piring mendatar (seperti juga pada baling-2 Helikopter) yang pada gilirannya jika berputar makin cepat seiring dengan peningkatan energi listrik yang terjadi akan mampu memperkecikl gaya grafitasi bumi yang cenderung menarik benda bermasa (maaf sedikit teknis). Dengan makin kecilnya gaya grafitasi benda, maka benda berputar tersebut perlahan-2 akan terangkat keatas alias melayang di udara. Contoh yang baik adalah pada Helikopter yang bisa terbang ke atas karena adanya gaya putar mendatar yang memperkecil gaya grafitasi bumi yang cenderung menariknya turun atau memberatkannya sebagai benda. Makna jin dalam ayat ini pula adalah satui-satunya jembatan dalam menghubungkan asumsi ketiadaan teknologi tinggi ala jaman sekarang saat itu. Artinya bisa jadi Allah SWT dalam ayat ini ingin menunjukkan bahwa walaupun di jaman Nabi SUlaiman AS mungkin belum ada pendidikan teknologi canggih seperti sekarang, namun mukzizat Allah SWT kepada nabi Sulaiman AS yang berupa kemampuan untuk menundukkan bangsa jin pada ayat ini bisa berarti kemampuan bangsa jin untuk membantu Nabi Sulaiman AS untuk mengajarkan, merancang dan membuatkan pesawat yang sebagian komponennya terbuat dari tembaga yang bersifat menghantarkan panas atau listri yang baik tersebut. Apalagi jika kita mengingat firman Allah SWT pada surat lain, yang mengisyaratkan bahwa sebelum diciptakan manusia, maka bangsa jin sudah diciptakan terlebih dahulu. Artinya rentang jarak antara bangsa jin dicptakan dengan manusia bisa jadi sangat jauh, sehingga bisa jadi pula bangsa jin sudah berhasil membangun kemampuan teknologi lebih dahulu ketimbang manusia. Namu aakhir kata, sebagai manusia kita sifatnya cuma berusaha saja dan Allah SWT tetap Yang Maha Mengetahui.
Terima kasih.