tiko berkata
17/07/2012 pada 09:42
Saudara Dedi, pemahan anda tentang orang2 ahmadiyah Tobat itu keliru besar pada dasarnya mereka2 itu tidak tahu sama sekali masalah ahmadiyah, sahadat saja tidak bisa, alqur’an saja mereka jarang pegang apalagi membacanya, pergi ke mesjid boro2, maka ahmadiyah bersyukur mereka menyatakan keluar dari ahmadiyah, karena mereka2 itu sudah jauh dari prilaku2 sebagai orang2 muslim ahmadi dan gue menyaksikan sendiri…. begitu bang dedi
==> Karena begitu kah jika orang menjadi (dibaiat) Qadyan, hanya mengejar target jumlah. Saya bisa bayangkan kalo jadi Qadyan hanya mengandalkan ceramah2 khalifah nya yang di London, sedangkan ceramah2 dari Ummat Islam ada di sekitar/sekeliling rumah mereka di televisi, radio dll, tapi karena dilarang yah… begitu lah…
Wallahualam,