Quantcast
Channel: Komentar untuk KabarNet
Viewing all articles
Browse latest Browse all 30460

Komentar di Islam vs Ahmadiyah oleh Audience

$
0
0

Selain pendapat Gusdur ada pendapat ulama besar lain yang sy kagumi,beliau K.H Mustofa Bisri.

Pernyataan KH.Mustofa Bisri yang akrab dengan panggilan Gus Mus ketika wawancara dalam acara Kick Andy beliau ditanya Gus Bagaimana pendapat anda mengenai kekerasan atas nama agama gus…??
Beliau menjawab sembari bertanya agama itu apasih…??? Orang bicara agama jangan-jangan mereka gak faham dengan apa itu agama,dikira agama itu pukul orang, berantem, tawuran, jangan-jangan pemahaman mereka tidak sama dengan pemahaman saya.
Kata Gus Mus Orang beragama itu bertingkat-tingkat berkelas-kelas ada yang masih PAUD ada yang TK ada yang SMP ada yang SMA ada yang MAHASISWA S1, S2, S3. Jadi pemahaman mereka mengenai agama itu berbeda-beda pula kalau orang beragama masih PAUD suka marah-marah agama dikiranya suka mukul orang, yang masih di TK marah marah sama yang PAUD, agama itu seperti ini agama kuk seperti itu, ini kan hal yang sangat lucu sekali.
Seharusnya yang tingkatan lebih tinggi itu marahin pada yang masih TK, biyar tau apa sih agama itu sebenarnya. Pada maqam yang tertinggi ini dia akan mengerti bagaimanasih agama itu sebenarnya agama itu. OOOh ternyata agama itu mengajak damai saling mengerti tolong menolong dan lain sebagainya. Kick Andy betanya lagi bagaimana Gus pandangan anda tentang ahmadiyah katanya aliran ini sesat…???
Gus Mus menjawab sebenarnya ahmadiyah ini tidak sessat beliau bertanya orang Islam itu berpegang hukum pada apa sih..?? pada Al-Quran dan Hadits mereka ahmadiyah berpegang pada alquran dan hadits juga kan. Nah kalau mereka berpegang pada al-Quran dan hadits tentunya banyak kesamaan dan bisa di jelaskan mengapa berbeda kan seperti itu, dan dalam islam sendiri ada etikanya untuk tahapan-tahapan untuk berdakwah.
Seperti Firman Allah dalam surah an-Nahl 125
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (١٢٥)
125. serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
[845] Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.
Dan Gus Mus menjawab kalau dengan Orang yang punya Al-Quran dan Hadits Saja kita tidak bisa berdialaog terus bagaimana dengan orang-orang yang berbeda dengan kita. Inilah penyakit bangsa kita kata Gus Mus, kita belum mampu menerima pebedaan. Kita belum siap untuk berbeda. Padahal perbedaan itu fitrah sekali.
Rasulullah SAW bersabda :
اخْتِلاَفُ أُمَّتِيْ رَحْمَةٌ
“Perbedaan umatku adalah rahmat.”
Lalu kick andy bertnya lagi pada Gus Mus faktor apa yang menyebabkan bangsa kita belum siap menerima perbedaan…??.
Gus Mus Menjawab kita ini seperti burung yang berada di dalam sangkar emas, nah pada saat burung itu di lepaskan burung tersebut mengeleppar bingung mau kemana, seperti itulah kita dan bangsa ini. yang jadi persoalan entah sampai kapan burung tersebut mengeleppar dan kebingungan. Berbeda itu bukan sikap yang mesti dihindari. Sebab kita tak mungkin bisa menghindarkan diri dari perbedaan. Perbedaan adalah suatu kondisi yang tak harus diseragamkan. Perbedaan tercipta karena hidup adalah harmoni.
Tuhan menciptakan alam raya dengan segala keunikan perbedaan. Ia bahkan menciptakan keanekaragaman dalam satu jenis penciptaan. Banyak spesies katak. Banyak spesies burung, tanaman, bahkan ras manusia. Dia menciptakan perbedaan agar ciptaan dapat saling mengenal dan membentuk harmoni.
Perbedaan akan menjadi kearifan jika tak disikapi dengan pertentangan dan cercaan. Sebab sikap bertentangan dan cercaan dapat memancing pertikaian. keseragaman bukanlah hasil akhir dari sebuah perbedaan. Suatu harmoni tidak mesti seragam. Coba kita saksikan sebuah pertunjukan musik orchestra. Harmoni yang mereka ciptakan, bukanlah hasil keseragaman, tapi hasil dari perbedaan. Perbedaan alat musik, perbedaan suara, perbedaan peran, perbedaan aksi, perbedaan bunyi. Mereka sanggup meng-arrange segala perbedaan menjadi harmonisasi yang indah bagi kehidupan.
Negara kita adalah negara yang begitu banyak terdapat bermacam-ragam perbedaan. Justru itulah kekayaan dan kekuatan kita dalam kesatuan Negara ini. Sungguh saya bersyukur, dalam pembelajaran dan pendewasaan bangsa ini, acara-acara debat banyak digelar. Baik di tivi, radio maupun on-air. Dan orang melihat, ketika acara selesai dua pihak seperti layaknya dua teman, saling sapa, saling tersenyum, makan bersama, saling menanyakan perihal keluarga mereka. Bersyukurlah bahwa kita manusia diciptakan berbeda, sehingga punya kesempatan untuk belajar menjadi dewasa dan mensyukuri perbedaan ini. Seharusnya kita sadar akan hal ini karena perbedaan adalah sebuah rahmat bukan laknat, Demikian tulisan ini semoga bermanfaat.

Jadi teman teman ahmadiyah tenang sj, sy tidak menilai kalian negatif seperti yg lainnya.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 30460

Trending Articles