Umat Islam sudah terpecah belah sejak Khalifah Ali bin Abu Thalib ra disyahidkan oleh kaum Khawarij. Setelah itu muncul Mu’tazillah, Syi’ah dan Suni serta – secara bertahap muncul – beberapa firqah lainnya seperti Qadariah, Wahabi dan banyak lagi. Syi’ah juga terpecah-belah menjadi beberapa sub-firqah. Begitu pula dengan Suni bercerai-berai menjadi beberapa sub-firqah, bahkan di Indonesia ada NU, Muhammadiyah dan lain sebagainya.
Mengapa umat Islam senantiasa bercerai-berai?
Jawabannya adalah:
1. Sesuai sabda Nabi SAW yang menubuatkan bahwa umatku akan terpecah menjadi 73 golongan (HR Tirmidzi).
2. Umat Islam sudah tidak peduli lagi dengan perintah Allah yang melarang bercerai-berai (Ali Imran 3:103).
3. Umat Islam tidak memiliki seorang Pemimpin Ruhani (Khalifah) kaliber Internasional yang dijadikan Allah (An-Nur 24:55).
Jemaat Ahmadiyah muncul tepat pada waktunya sesuai janji Nabi Muhammad saw, yakni awal abad 14H, ketika Allah mengutus HMG Ahmad (Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau’ud) as dari Qadian, India. Jemaat Ahmadiyah didirikan oleh seorang Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau’ud as atas perintah dan petunjuk wahyu Allah untuk menyatukan orang-orang Islam yang beriman dan beramal shaleh dalam ikatan bai’at kepada Allah melalui seorang Khalifah yang mendapat mandat dari-Nya.
Jemaat Ahmadiyah saat ini telah tersebar di 200 negara di lima benua di seluruh pelosok dunia yang hidup damai, bahagia dan sejahtera, karena Berkah, Karunia Allah dan Nikmat-Nya, Dia telah menyatukan orang-orang Islam yang beriman dan beramal shaleh dengan kecintaan antara satu sama lain sehingga menjadi bersaudara (Universal Brotherhood) dalam Jemaat Muslimin Ahmadiyah dan senantiasa mendapat petunjuk Ilahi (Ali Imran 3:104).
Semoga Allah Yang Mahakuasa, Mahabijaksana senantiasa memelihara Khilafat-Nya pada Jemaat Muslimin Ahmadiyah. Amin.