DATANG KE JERMAN, ANGGOTA DPR DIBILANG KAMPUNGAN
Kamis, 26 April 2012 15:25 wib
JAKARTA – Okezone – Kunjungan kerja ke luar negeri yang dilakukan anggota DPR mendapat kecaman dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Berlin. Mereka menolak dan melakukan walk out saat bertemu dengan anggota Komisi I DPR di KBRI Jerman.
Penolakan sikap tersebut dapat dilihat di situs Youtube yang diterbitkan oleh PPI Berlin Pers pada Rabu (25/4) waktu setempat. Bahkan, seorang pelajar yang tidak diketahui namanya mengatakan tingkah anggota dewan tersebut layaknya orang kampung yang berbondong-bondong ke kota.
“Kami melihat kunjungan bapak ibu ini yang ke luar negeri seperti orang kampung selalu berbondong-bondong. Ayo kita ke Jakarta yuk. sangat energik kami lihat sangat bersemangat,” katanya.
Menurut pelajar tersebut, kunjungan dengan menyertakan seluruh anggota keluarga sangat tidak efektif, dan bisa menghabiskan anggaran negara yang berasal dari uang rakyat.
“Setahu kami, ini kunjungan dinas, bukan untuk wisata. Semoga keikutsertaan keluarga kali ini tidak menggunakan uang negara sepeser pun. Kami melihat tidak ada efektivitas, tidak ada urgensinya dan tidak sesuai managemen kenegaraan yang harusnya Indonesia sudah maju dan modern. Mengapa budaya ini dilestarikan,” terangnya.
Kedatangan rombongan tersebut juga semakin merepotkan pihak KBRI. “Saya melihat sendiri anggota dewan selalu merepotkan KBRI yang kerjannya bukan untuk melayani anggota dewan dan keluarga,” pungkasnya.
Dalam video tersebut, terlihat rombongan Komisi I DPR yang dipimpin oleh Hayono Isman (Partai Demokrat) yang juga merupakan wakil ketua komisi. Terlihat juga politikus lain, antara lain Tantowi Yahya (Golkar), Venna Melinda (Demokrat), Yorrys Raweyai (Golkar), Tri Tamtomo (PDI Perjuangan), dan Muhamad Rusman (Golkar).
Selain itu, ada pula para keluarga, para pejabat dan staf KBRI-KJRI Jerman. Termasuk sejumlah organisasi dan kelompok masyarakat setempat.
Tegar Arief Fadly (crl)
=====================
DPR BAWA KELUARGA, PELAJAR INDONESIA DI JERMAN PROTES
Kamis, 26 April 2012 14:23 wib
JAKARTA – Okezone- Kunjungan kerja yang dilakukan oleh Komisi I DPR ke Jerman ditolak oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Berlin dan Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Istimewa Jerman.
Aksi tersebut sempat terekam kamera video dan dipublikasi PPI Berlin Pers di YouTube.
Dalam video tersebut, Kamis (26/4/2012), terlihat beberapa pelajar asal Indonesia walk out saat acara pertemuan antara anggota Komisi I dengan PPI di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin. Para pelajar tersebut mempertanyakan anggota dewan yang seringkali membawa keluarganya saat melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.
Selain itu, PPI menganggap bahwa selama ini dialog dengan para wakil rakyat tidak membuahkan perbaikan apapun. Mereka juga berharap aksi ini dapat menjadi renungan untuk para anggota DPR supaya lebih serius dalam menjalankan amanah yang telah mereka terima dari rakyat.
Dalam pernyataan penolakanya, mereka menuntut tiga hal, yaitu transparansi, laporan, dan pengertian dari para wakil rakyat, yang dalam pernyataan mereka dijelaskan sebagai berikut:
1. Transparansi dari setiap anggota DPR mengenai agenda kunjungan ke luar negeri beserta biaya yang akan dikeluarkan. Informasi tersebut harus dipublikasikan paling lambat satu bulan sebelum keberangkatan.
2. Melaporkan hasil kunjungan tersebut kepada rakyat melalui website DPR dan media massa.
3. Pengertian Ibu Bapak wakil rakyat untuk tidak menghamburkan uang rakyat dengan terbang ribuan kilometer untuk Rapat Dengar Pendapat dengan KBRI dan KJRI. Hal ini bisa dilakukan lewat tele-konferens, atau ketika pejabat-pejabat KBRI dan KJRI berada di Jakarta.
Seperti diberitakan, rombongan kunjungan kerja Komisi I DPR terdiri dari 14 orang, yang terdiri dari 11 anggota DPR, dua staf sekretaris dan satu pejabat Kementerian Luar Negeri.
Berikut agenda pertemuan Komisi I:
Jerman: RDP dengann KBRI, pertemuan dengan Komisi Luar Negri dan Komisi Pertahanan Parlemen Jerman, pertemuan dengan Kementrian perekonomian Jerman, pertemuan dengan KMW, produsen tank Leopard.
Afsel: RDP dengan KBRI, RDP dengan KJRI, pertemuan dengan Komisi Luar Negri dan Komisi Pertahanan parlemen Afsel, pertemuan dengan dua industri pertahanan dan (masih konfirmasi) silaturahim dengan Nelson Mandela.
Tegar Arief Fadly (lam)