ini kan sama saja mengkritisi Soekarno di hajatannya kader2 PDIP, atau mengkritisi SBY didepan kader PD. Ibarat kata “loe udah gw undang,malah menghina tuan rumah”.
Kesalahan penulisan berita sudah biasa, bahkan di media2 besar sekalipun. Selama si penulis berita sudah meralat tulisannya, tidak perlu dibesar2kan.
Saya justru melihat ada itikad baik dari PMII dan NU-nya dalam menjalin tali silaturahmi:
- Pertama, telah mengundang FPI yg selama ini berbeda haluan dengan PMII/NU, bahkan didaulat jadi pembicara ketiga
- Kedua, meralat tulisan yg salah
Kalau saya lihat beritanya di situs NU, Habib Noval telah berkata tidak elok dalam acara bersuasana Maulid dan Tasyakuran.
Ini Kutipannya:
1. “Kami siap membunuh mereka yang anti syariat,” tandas Noval dengan penuh emosi di atas panggung.
2. Gus Dur, sapaan hangat KH AbdurrahmanWahid, presiden ke-4, dikatakan telah menghina Islam. Gus Dur dinilainya telah melanggar undang-undang penistaan agama dengan opini bahwa Alquran adalah kitab porno.
Siapa coba yg ngga marah klau nama bapaknya dijelek2an apa lagi di rumah sendiri dalam suasana yg berbahagia.