Quantcast
Viewing all articles
Browse latest Browse all 30460

Komentar di Islam vs Ahmadiyah oleh dedi

(1) Sebutkan dua jenis kenabian yang telah tertutup rapat-rapat sejalan dengan diutus-Nya Nabi Muhammad saw sebagai Rasulullah wa Khaataman-Nabiyyiin (PENUTUP PARA NABI)!

==> Sumber:http://reocities.com/pentagon/quarters/1246/mahdi2.html

Berbeda dengan paham kenabian sekte Qadiani, mereka memandang al-Mahdi al-Ma’hud (yang dijanjikan) sebagai nabi dan rasul yang wajib diyakini dan dipatuhi perintahnya, sebagaimana nabi dan rasul yang lain. Menurut paham sekte ini, seorang Qadiani tidak boleh membeda-bedakan antara nabi yang satu dengan yang lain, sebagaimana yang diajarkan oleh Al-Quran dan yang dipesankan Nabi Muhammad SAW., untuk mengikuti al-Mahdi yang dijanjikan. Sekalipun demikian, paham kedua aliran tersebut, terdapat juga persamaannya yaitu mereka sepakat tentang berakhirnya nabi tasyri’i atau nabi mustaqil sesudah Nabi SAW. Dan penggunaan term wahyu selain Al-Quran yang diturunkan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya sesudah Rasulullah wafat….

Akan tetapi bagi golongan Qadiani yang meyakini al-Mahdi sebagai nabi yang harus ditaati ajaran-ajarannya, mereka berusaha keras mencari dalil-dalil dan memajukan mereka. Misalnya dengan menginterpretasikan Surah al-Ahzab: 40, sesuai dengan paham mereka, maupun dengan menggunakan
hadis-hadis Nabi, disamping mereka menggunakan berbagai pendapat ‘Ulama’ Sunni yang dapat menopang kekuatan hujjah (argumen) mereka.

Menurut paham kaum Qadiani, berita akan datangnya kembali Nabi ‘Isa a.s., sebagai yang diriwayatkan dari hadis-hadis sahih adalah jelas. Sekalipun ‘Isa tidak membawa syari’at baru, bahkan harus mengikuti syari’at Nabi Muhammad, namun dia (al-Mahdi) tetap sebagai nabi gair mustaqil atau nabi yang tidak mandiri. Oleh sebab itu, kata “Khatam an-Nabiyyin” mereka artikan sebagai nabi yang paling mulia dan paling sempurna dari sekalian para nabi, tapi bukan sebagai penutup para nabi. Selanjutnya mereka mengajukan
argumen bahwa kata, [kata-kata Arab], menurut bahasa Arab, apabila kata [kata-kata Arab] dirangkai dengan kata berikutnya yang berbentuk jamak adalah mempunyai arti pujian seperti mulia, utama, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, mereka mengemukakan sabda Nabi yang ditujukan kepada ‘Ali ibn Abi Talib:

“Aku (Muhammad) adalah Khatam (semulia-mulia) para nabi dan
engkau ‘Ali adalah Khatam (semulia-mulia) para wali.”

Dalam hubungan ini, seorang propagandis Ahmadiyah Qadian menyatakan bahwa kata [kata-kata Arab] dan [kata-kata Arab], artinya tidak ada nabi lagi sesudah Nabi Muhammad, yang membawa syari’at baru. Dan kalau pun yang datang itu adalah ‘Isa a.s., yang sebelumnya sudah menjadi nabi, maka yang demikian ini tidak akan dapat mematahkan pembuktian kami. Oleh karena itu, dua kata tersebut di atas, artinya bukan
“akhir para nabi.”

(2) Sebutkan jenis kenabian yang baru terbuka sejalan dengan diutus-Nya Nabi Muhammad saw sebagai Fatiha (PEMBUKA PARA NABI)!

==> Sebagaimana diketahui, kaum Sunni tidak mengenal istilah nabi gair tasyri’i, nabi majazi, nabi lugawi; maupun nabi mustaqil atau gair mustaqil. Karena itu, jika terjadi perbenturan antara paham Sunni dan paham Ahmadiyah yang mengakibatkan pertentangan dan permusuhan yang hebat, di awal kelahiran sekte ini, adalah sesuatu yang sulit dihindarkan…..

Maka, kami mengundang pengikut Ahmadiyah untuk kembali ke Islam….

Wallahualam,


Viewing all articles
Browse latest Browse all 30460

Trending Articles