Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu , tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS Al Ahzab 33:40)
Diriwayatkan oleh Ali bin Abu Thalib ra, Rasulullah saw bersabda: “Aku diutus sebagai pembuka dan penutup (nabi-nabi)” (Kanzul Ummal , Jilid 11, Hadits No.31994 & Kitab Jamu’ul Ahadits Al Jami’ash Shaghir wa Zawaiduhu wal Jami’ul Kabir Qismul Aqwaal Juz. 2, karya Al Hafirzh Jalaluddin Abdurrahman as-Suyuthi, Darl Fikr, Beirut).
Maksud hadits ini adalah seiring dengan diutus-Nya Nabi Muhammad saw kepada segenap manusia, maka nabi-nabi mandiri yang diutus kepada kaumnya saja dan membawa syari’at baru yang bertentangan dengan syari’at Islam telah TERTUTUP. Sedangkan nabi-nabi yang tidak membawa syari’at baru dan hanya menjalankan syari’at Islam serta taat sempurna kepada Allah dan Nabi Muhammad saw telah TERBUKA (QS An-Nisa 4:70).
Orang Islam pertama yang memperoleh kehormatan mendapatkan Nikmat Allah yang tertinggi itu adalah Imam Mahdi, yakni HMG Ahmad dari Qadian, India (HR Bukhari dalam Kitab Tarikhnya) yang telah dijadikan-Nya sebagai Khalifah Allah (QS An-Nur 24:56) dan diutus-Nya sebagai Imam Mahdi (QS As-Shaf 61:7 & Al Jumu’ah 62:4) dan sebagai perumpamaan Al Masih Ibnu Maryam (QS Az-zukhruf 43:58), pendiri Jemaat Ahmadiyah.