PERBANDINGAN ANTARA KEYAKINAN ISLAM DAN AHMADIYAH
_________________________________________________
AHMADIYAH
———
JIKA PERCAYA PADA MGA SEBAGAI NABI, MAKA AKAN MENJADI NABI SEPERTI : NABI ADAM, NUH, IDRIS DLL.
ISLAM
—–
JIKA BERIMAN DAN BERTAKWA KEPADA ALLAH SWT, MAKA INSYA ALLAH AKAN MERASAKAH NIKMATNYA BALASAN ALLAH SWT DI SURGA BERSAMA PARA NABI, SHODIKIN, TABIIN, SOLEHAH.
Mana yang logis ???
Tinggal dilihat dimensinya :
Jika DIMENSINYA TERJADI DI AKHERAT, maka keyakinan Ahmadiyah menjadi sangat aneh alias tidak masuk akal, karena Allah SWT hanya memberikan derajat kenabian kepada hamba-2 yang diutus-Nya selama hidup di dunia saja. begitu wafat, maka semua kenikmatan yang dianugerahkan Allah SWT di dunia telah terputus. Sebaliknya, keyakina Islam menjadi sangat masuk akal, karena bertemunya antar sesama hamba Allah yang soleh di akherat sangat dimungkinkan berdasarkan petunjuk Allah SWT di Al-Quran.
Jika DIMENSINYA TERJADI DI ALAM DUNIA, maka keyakinan Ahmadiyah juga menjadi aneh atau tidak masuk akal, karena dalam kitab suci Al-Quran Allah SWT sudah memberikan petunjuk dalam surat Al-Ahzab ayat 40 bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Khataman Nabiyyin (Penutup para nabi secara umum, baik bagi pembawa atau bukan pembawa syariat). Sedangkan, keyakinan bahwa manusia pernah ada yang hidup bersama para nabi jelas sangat masuk akal, karena berulangkali terjadi di dunia dari sejak jaman Nabi Adam AS hingga jaman Nabi Muhammad SAW.
Tidak sulit bukan memahaminya ?