Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 1-5 :
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ
Arti :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Ayat 1 :
الم
Alif laam miim.
Ayat 2 :
ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Kitab[2] (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa[3],
Ayat 3 :
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
(yaitu) mereka yang beriman[4] kepada yang ghaib[5] yang mendirikan shalat[6] dan menafkahkan sebahagian rezki[7] yang Kami anugerahkan kepada mereka,
Ayat 4 :
والَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan KITAB-KITAB YANG DITURUNKAN SEBELUMMU [8] serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat[9].
Ayat 5 :
أُوْلَـئِكَ عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung[10]
Secara logika, semua kitab suci harus bersumber dari satu Tuhan, yakni Allah SWT. Jadi baik Dzabur, Taurat, Injil dan Al-Quran merupakan firman Allah SWT. Semuanya mengajarkan ketauhidan, yakni menyembah HANYA kepada Allah Yang Maha Esa, yang tiada berakan dan diperanakan, serta tiada sekutu bagi-Nya.