Simpatisan berkata
Walaupun bertentangan dengan pendapat pribadi atau hawa nafsu janganlah menghindar dengan menganggap bukan isu penting untuk dibicarakan.
==>Mengenai Nabi Isa AS, cukuplah dengan Al Quran:
“ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya”
“Sesungguhnya misal ‘Isa di sisi Allah, adalah seperti Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” , maka jadilah dia.”
“dan karena ucapan mereka : “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah “, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa.”
Monggo bandingkan dengan versi Ahmadiyah, yang jelas2 menambahkan dan mengganti arti dari kata2 Al Quran, sehingga tafisrnya mengarah ke pengakuan MGA sebagai nabi baru (dalam hal Al Quran, Ahmadiyah tidak mengganti satu huruf arab pun, tapi dalam penafisirannya dari kata2, itu yang mereka lakukan)
Siapakah yang mengajak orang Islam untuk mengakui nabi MGA sebagai nabi baru, kami muslimin ngga bakalan ngakuin MGA sebagai nabi baru, karena seperti dalam Al Quran:
“Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu . Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku,”
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.”
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu , tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”
Maka Nabi SAW adalah nabi terakhir yang diutus adalah suatu ketetapan dari Allah dan Nabi SAW, hingga kepada siapa lagi untuk meyakini penafsiran bahwa Nabi SAW adalah nabi terakhir selain Beliau (Nabi SAW) sendiri yang kepadanya wahyu tersebut disampaikan.
Wallahualam,