Di mana pun di dunia ini, jihad umat Islam itu selalu kisruh, karena suka melakukan perbuatan yang dilarang Allah yaitu bercerai-berai (Ali Imran 3:103/104) sebab tidak dipimpin dan dibimbing oleh Imam Mahdi. Maka, tepat pada waktunya Allah Ta’ala mengutus Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as dari Qadian, India sebagai Khalifah Allah, Imam Mahdi, Masih Mau’ud untuk menyatukan umat Islam yang beriman dan beramal shaleh di antara yang bercerai-berai itu ke dalam Jemaat Muslimin Ahmadiyah yang didirikan atas perintah dan bimbingan wahyu Allah.
Untuk dia (Rasul itu), ada pergilirian (malaikat-malaikat) di hadapannya dan di belakangnya; mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka. Dan apabila Allah menghendaki keburukan pada suatu kaum, maka tiada yang dapat menghindarkannya, dan tiada bagi mereka penolong selain Dia. (Ar-Ra’d 13:11/12).
“Barangsiapa buta di dunia ini, maka di akhirat pun dia akan buta, bahkan lebih tersesat dari jalan.” (Al Isra 17:72/73).
“Kebenaran telah datang dan kebatilan telah hilang. Sesungguhnya kebatilan itu pasti akan hilang.” (Al Isra 17:81/82)