Bung Sofyan Syarif,
…….
Apalagi Allah Yang Maha Mengetahui menegaskan bahwa rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad saw sudah berlalu (meninggal):
“Dan, Muhammad tiada lain ialah seorang rasul, sesungguhnya telah berlalu (meninggal) rasul-rasul sebelumnya….” (Ali Imran 3:145).
Dengan demikian, maka Al Quran sudah menegaskan bahwa Nabi Isa Al Masih as dan rasul-rasul sebelumnya sudah wafat.
__________
(Maaf, karena kesibukan baru bisa menanggapi).
Bung Sofyan Syarif,
Setelah dikaji, maka surat Al-Imran ayat 44 yang anda ajukan sebagai pembenaran pendapat anda berikut :
Al-Imran ayat 144 :
وَمَامُحَمَّدٌإِلاَّرَسُولٌقَدْ خَلَتْمِنقَبْلِهِالرُّسُلُأَفَإِنمَّاتَ أَوْقُتِلَانقَلَبْتُمْعَلَىأَعْقَابِكُمْوَمَنيَنقَلِبْعَلَىَعَقِبَيْهِ فَلَنيَضُرَّاللّهَشَيْئًاوَسَيَجْزِياللّهُالشَّاكِرِينَ
Artinya :
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh TELAH BERLALU SEBELUMNYA BEBERAPA ORANG RASUL. APAKAH JIKA DIA WAFAT ATAU DIBUNUH kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
Pada kata-2 yang saya kapitalkan di atas, kata “… TELAH BERLALU SEBELUMNYA BEBERAPA ORANG RASUL ….” dan kata-kata “…. APAKAH JIKA DIA WAFAT ATAU DIBUNUH ….” di sini menunjukkan :
1. Keterangan URUTAN KEHADIRAN RASUL ILAHI DI DUNIA sebelum Rasulullah SAW (jadi bukan kondisi kematian Rasul)
2. KETERANGAN tentang KEWAFATAN yang dialami sebagian Rasul dari seluruh Rasul yang pernah diutus Allah SWT.
Jadi benar apa kata sdr. Martin, kata-2 TELAH BERLALU dalam surat Al-Imran ayat 145 di atas menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan petunjuk kepada Rasulullah SAW bahwa sebelum Rasulullah SAW dilahirkan dan diutus sebagai Rasul, TELAH PERNAH DIUTUS BEBERAPA (BUKAN SEMUA) ORANG RASUL YANG TAKDIR HIDUPNYA DIWAFATKAN OLEH ALLAH SWT. Jadi tetap mengisyaratkan ADANYA RASUL YANG BELUM DIWAFATKAN WALAUPUN SAAT INI TIDAK BERADA DI DUNIA (BELUM DITURUNKAN SEJAK DIANGKATNYA), yakni Nabi Isa AS (Isa Al-Masih Ibnu Maryam) dalam surat An-Nisa ayat 158. Konsekuensi dari petunjuk Allah SWT dalam surat Al-Imran ayat 145 yang hanya menyebutkan ‘BEBERAPA DARI SEMUA RASUL’ ini telah menyebabkan ayat suci ini MENJADI KLOP ALIAS TIDAK BERTENTANGAN dengan surat An-Nisa ayat 157, yang mengisyaratkan bahwa Nabi Isa AS sejak pengangkatannya dalam keadaan hidup karena tidak pernah tertangkap dan tersalib oleh para pengejarnya itu. Di sisi lain Allah SWT memberikan petunjuk bahwa yang tetap tersalib oleh para pengejar Nabi Isa AS sebenarnya adalah MR. X (orang lain) yang wajahnya telah diserupakan oleh Allah SWT dengan wajah Nabi Isa AS).
Akhirnya sekali lagi teruji bahwa kitab suci Al-Quran adalah kitab suci Ilahi yang berisikan pedoman hidup YANG TELAH DISEMPURNAKAN DAN DIRIDHOI OLEH ALLAH SWT untuk manusia hingga akhir jaman (berlaku universal) SEHINGGA TIDAK PERNAH ADA SATUPUN PERTENTANGAN DI DALAMNYA.
Selain itu anda mengajukan surat Al-Maidah ayat 75 :
مَّاالْمَسِيحُابْنُمَرْيَمَإِلاَّ رَسُولٌقَدْ خَلَتْمِنقَبْلِهِالرُّسُلُ وَأُمُّهُصِدِّيقَةٌكَانَايَأْكُلاَنِالطَّعَامَانظُرْكَيْفَنُبَيِّنُلَهُمُالآيَاتِثُمَّانظُرْأَنَّىيُؤْفَكُونَ
Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).
Jika kita perhatikan KONTEKSNYA, yakni dari dua ayat sebelumnya sbb :
Ayat 73 :
لَّقَدْكَفَرَالَّذِينَقَالُواْإِنَّ اللّهَثَالِثُثَلاَثَةٍوَمَا مِنْإِلَهٍإِلاَّإِلَهٌوَاحِدٌوَإِن لَّمْيَنتَهُواْعَمَّايَقُولُونَلَيَمَسَّنَّالَّذِينَكَفَرُواْمِنْهُمْعَذَابٌ أَلِيمٌ
Arti :
SESUNGGUHNYA KAFIRLAH orang-orang yang mengatakan: `Bahwasanya ALLAH SALAH SEORANG DARI YANG TIGA`, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.
Ayat 74 :
أَفَلاَيَتُوبُونَإِلَىاللّهِوَيَسْتَغْفِرُونَهُوَاللّهُغَفُورٌرَّحِيمٌ
Arti :
Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ayat 75 :
مَّاالْمَسِيحُابْنُمَرْيَمَإِلاَّ رَسُولٌقَدْ خَلَتْمِنقَبْلِهِالرُّسُلُ وَأُمُّهُصِدِّيقَةٌكَانَايَأْكُلاَنِالطَّعَامَانظُرْكَيْفَنُبَيِّنُلَهُمُالآيَاتِثُمَّانظُرْأَنَّىيُؤْفَكُونَ
Arti :
Al Masih putera Maryam itu HANYALAH SEORANG RASUL yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).
Nah, sesuai dengan konteksnya, yakni PENEGASAN ALLAH SWT KEPADA MEREKA (KAUM) YANG MEYAKINI bahwa :
1. Allah SWT hanya salah satu dari tiga Tuhan yang disembah.
2. Nabi Isa AS adalah salah satu Tuhan dari Tiga Tuhan yang mereka sembah.
bahwa NABI ISA AS ATAU ISA AL-MASIH IBNU MARYAM ADALAH BUKAN TUHAN, MELAINKAM MANUSIA BIASA YANG TIDAK PATUT DISEMBAH OLEH SESAMA MANUSIA (HAMBA-2 ALLAH) LAINNYA. Salah satu pembuktian bahwa Nabi Isa AS bukan Tuhan sehingga tidak layak disembah adalah, Allah SWT memberikan perumpamaan kepada kita hamba-2-Nya dengan menunjukkan bahwa baik Nabi Isa AS maupun ibunda yang mengandung dan melahirkannya, yakni ibunda Siti Maryam (yang perawan) adalah manusia biasa juga YANG BUTUH MAKAN. Bahkan kalau boleh saya tambahkan, Nabi Isa AS BUTUH TIDUR, BUTUH KASIH SAYANG, BUTUH PERLINDUNGAN, BUTUH REJEKI, BUTUH INTERAKSI DENGAN LINGKUNGAN, BUTUH PERHATIAN, BUTUH INFORMASI, BUTUH PENDIDIKAN, BUTUH MATERI, BUTUH ISTIRAHAT, DAN BUTUH PEDOMAN HIDUP DARI YANG MENCIPTAKAN, MERAWAT DAN MEMATIKANNYA, YAKNI ALLAH SWT.
Kembali pada konteks, jadi surat Al-Maidah ayat 73-75 itu mengarah pada penunjukkan Ilahi atas kekeliruan sebagian dari hamba-2-Nya yang meyakini Nabi Isa AS sebagai bagian dari 3 Tuhan yang harus disembah. Jadi ayat-2 suci ini bukan dimaksudkan untuk menentang firman-Nya di surat An-Nisa ayat 157, yang mengisyaratkan bahwa Nabi Isa AS belum diwafatkan saat kejadian pengangkatan dirinya. Artinya, walaupun Nabi Isa AS pada surat Al-Maidah ayat 73-75 itu ditunjukkan oleh Allah SWT bukan Tuhan (melainkan cuma manusia/hamba-Nya yang butuh makan), namun TIDAK MENGHILANGKAN PERKARA bahwa Nabi Isa AS berpeluang belum diwafatkan oleh Allah SWT sejak pengangkatan kehadirat-Nya pada surat An-Nisa ayat 157.
Bung Sofyan Syarif, sebagai muslim saya bisa percaya Nabi Isa AS sudah diwafatkan jika dalam kitab suci Al-Quran terdapat petunjuk tentang itu YANG SAMA GAMBLANGNYA dengan ketika Allah SWT menunjukkan penyelamatan dari para pengejarnya dan pengangkatannya kehadirat-Nya. Nah berhubung dari 6.666 ayat suci Al-Quran itu tidak ada, maka jangan salahkan jika banyak umat Islam yang meyakini bahwa Nabi Isa AS alias Isa Al-Masih Ibnu Maryam itu berpeluang belum diwafatkan oleh Allah SWT sejak pengangkatan ke hadirat-Nya. Apalagi dalam surat An-Nisa ayat 159 ditegaskan bahwa Nabi Isa AS akan dipersaksikan (dipertemukan kembali) dengan segenap kaumnya.
Namun kembali saya tegaskan bung Sofyan Syarif, ini adalah masalah keyakinan. Jika anda berkeyakinan bahwa Nabi Isa AS pernah tertangkap, tersalib, hingga wahat di India itu hak anda. Saya selaku peserta diskusi ini tidak menghalangi keyakinan anda sebagai seorang Ahmadiyah, karena bagi saya dan umat Islam lainnya itu “Lakum dinukum waliyadin.” saja.
Mengapa ?
Karena segala keyakinan dan perilaku manusia sebagai hamba-2 Allah SWT PASTI akan dipertanggungjawabkan oleh masing-2 di hadapan-Nya. Bukan oleh siapa-siapa.
Selanjutnya anda menambahkan pertanyaan berikut :
Apa maksud doa anda dalam shalat di antara dua sujud (Warfa’ni)?
Apakah anda ingin seperti Nabi Isa Al Masih as yang anda pahami diangkat ruh dan jasadnya?
Apa maksudnya bung Sofyan Syarif ?