LOGIKA berkata:
=====
Maka terlihat bahwa :
Dalam uraiannya, Bung Sofyan Syarif TIDAK MENULISKAN SELURUH TERJEMAHAN SURAT AL-BAQARAH AYAT 249 (250) SECARA LENGKAP sbb :
“Faman syaribaminhu falais minnii”
Artinya: …….. -> “Barangsiapa meminum air dari sungai ini, maka DIA BUKANLAH DARIKU.” -> ……. (Al Baqarah 2:250)
Sehingga mengakibatkan potongan ayat suci ini SEOLAH-OLAH MERUPAKAN PERKATAAN ALLAH LANGSUNG KEPADA KAUM BANI ISRAIL (PENGIKUT RAJA THALUT).
Untuk apa ?
Apalagi kalau bukan untuk agar bisa TERLIHAT BISA DISETARAKAN (MEMBENARKAN) KALIMAT di bawah ini :
“Anta minnii wa anaa minka” yang artinya: “Engkau dari-Ku dan Aku dari engkau.”
Jadi sejatinya, dalam surat Al-Baqarah ayat 249 ini, ALLAH SWT HANYA BERSIFAT MENCERITAKAN PERKATAAN YANG PERNAH DIUCAPKAN OLEH RAJA THALUT KEPADA KAUM BANI ISRAEL YANG DIPIMPINNYA berdasarkan petunjuk Allah tentang larangan minum air sungai yang ditemui oleh kaum Bani Israil yang dipimpin Raja Thalut saat itu sebagai bagian dari bentuk ujian ketakwaan dari Allah SWT. Demikian adanya.
Akhirnya, kita tahu bahwa YANG TIDAK INGKAR adalah YANG :
Yang telah :
A. MENGUTIP SEBAGIAN sehingga bermakna TIDAK APA ADANYA ?
B. MENGUTIP SELURUHNYA sehingga bermakna APA ADANYA ?
=====
–>> Sebaiknya anda jangan berprasangka buruk, karena Allah berfirman:
“Hair, orang-orang yang beriman, hindarilah banyak prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa.” (Al Hujurat 49:13).
Sebagaimana telah saya sampaikan bahwa wahyu Allah yang diterima HMG Ahmad (Khalifah Allah, Imam Mahdi) as itu berupa ungkapan bahasa Arab yang bemakna “menyatu dalam kecintaan” (Ittihad dan mahabbat), bukan dalam arti harfiyah.
Jika ingin contoh-contoh lain ungkapan serupa yang disampaikan Rasulullah saw, silahkan perhatikan hadits-hadits berikut:
1. Diriwayatkan oleh Abdullah bin Jarad ra, Rasulullah saw bersabda:
“Anaa minallahi ‘azza wa jalla walm’minuuna minnii faman azaa mu’minaa faqod azaanii waman azanii faqod azaallaha azza wa jalla”
Artinya: “Aku dari Allah ‘Azza wa Jalla dan orang-orang mukmin dariku, maka barangsiapa menyakiti orang mukmin lainnya berarti ia menyakitiku dan barangsiapa menyakitiku, maka berarti ia menyakiti Allah ‘Azza wa Jalla.” (Firdaus-al-Akhbar Dailami, hal. 11, bab-al-alif)
2. Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda:
“Ya quulullahu azza wa jalla assakhiyyu minnii wa anaa minhu”
Artinya: “Allah Azza wa Jalla berfirman: Orang dermawan itu dari-Ku dan Aku darinya (Firdaus al-Akhbar Dailami, hal. 291, baris ke-4, bab Ya). Dari kutipan ini, Allah Ta’ala menggunakan ungkapan “min” berkenaan dengan manusia.
Sudah cukup untuk menjadi orang yang beriman dan beramal shalih?
“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu (umat Islam) dan yang beriman bahwa Dia pasti akan menjadikan bagi mereka Khalifah di bumi.” (Penggalan ayat awasl dari Surah An-Nuur 24:56).
Di dunia ini, satu-satunya Jemaat Islam yang dipimpin oleh seorang khalifah hanyalah Jemaat Ahmadiyah, yaitu Hadhrat Mirza Masroor Ahmad (Khalifatul Masih V) atba. Artinya: Allah Ta’ala sendiri telah mengakui bahwa Jemaat Ahmadiyah adalah Jemaatnya orang-orang Islam yang beriman dan beramal shalih, karena dipimpin oleh seorang Khalifah yang dijadikan Allah Azza wa Jalla. Menurut Al Quran, memilih dan menjadikan Khalifah di bumi itu hanyalah pekerjaan Tuhan, bukan pekerjaan manusia. Silahkan anda tanyakan kepada Rabithah Alam al Islami dan Hizbut Tahrir yang getol berkampanye tentang pentingnya Khilafat atau seorang Khalifah Islam.
Apakah anda ingin termasuk orang-orang yang beriman dan beramal shalih? Silahkan bergabung ke dalam Jemaat Ahmadiyah.